
Webinar Nasional Dies Natalis PGMI UIN Antasari Soroti Digitalisasi Dan Etika Guru Di Era Modern
Banjarmasin, 28 Juli 2025 – Transformasi pendidikan di era digital kembali menjadi sorotan dalam Webinar Nasional bertajuk “Peran Guru dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Era Digitalisasi”, yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin, dalam rangka memperingati Dies Natalis PGMI ke-18, Senin 28 Juli 2025.
Acara yang digelar secara daring melalui Zoom ini menghadirkan tiga narasumber utama dari kalangan praktisi, akademisi, hingga birokrat pendidikan. Sesi pembukaan dipandu oleh moderator, Musyarrafah Sulaiman Kurdi, S.Pd., M.Pd.I. dengan gaya akademik dan humanis, menekankan pentingnya kolaborasi lintas peran dalam menghadapi tantangan pendidikan digital masa kini.
Dalam sesi pertama, Dr. Siti Mas’amah, S.Ag., M.Pd., selaku Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Kementerian Agama Kota Banjarmasin, menyoroti bahwa madrasah telah diberikan keleluasaan dalam mengelola Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) secara otonom. Ia menyampaikan bahwa dana tersebut bisa dianggarkan untuk mendukung fasilitas pembelajaran berbasis digital, sesuai dengan kebutuhan madrasah dan tingkat keaktifan guru dalam mengembangkan kompetensi digital mereka menjadi salah salah satu pendukung utama dalam implementasi pembelajaran berbasis digital di era ini.
Sesi kedua menghadirkan Dr. Hamdan Husein Batubara, M.Pd.I., yang menegaskan pentingnya pengelolaan digital dan penguatan literasi digital di lingkungan sekolah dasar dan madrasah. Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa literasi digital bukan hanya soal kecakapan menggunakan perangkat, tetapi juga menyangkut kesadaran kritis dalam bermedia. Ia menyebutkan empat pilar literasi digital yang harus dikuasai oleh guru dan siswa, yakni: Kecakapan digital (digital skill), Keamanan digital (digital safety), Etika digital (digital ethics), dan Budaya digital (digital culture)
Sementara itu, dalam sesi ketiga, Prof. Dr. Ani Cahyadi, M.Pd., mengangkat tema Etika Profesi Guru. Ia menekankan pentingnya integritas dan tanggung jawab etis guru, terutama dalam interaksi melalui media digital. Salah satu bentuk etika tersebut, menurutnya, adalah menjaga komunikasi profesional antara guru dan siswa di platform digital.
“Etika guru tidak boleh berhenti di ruang kelas fisik. Di ruang digital pun, guru wajib menjaga komunikasi yang bijak, sopan, dan mendidik karena sebagai uswatun hasanah,” tutur Prof. Ani dalam sesi pemaparannya.
Ketua pelaksana kegiatan, Arini Rusada, menyampaikan bahwa webinar ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa PGMI untuk menjembatani dialog antara dunia akademik, praktik lapangan, dan kebijakan pendidikan. Ia juga berharap kegiatan seperti ini menjadi ruang refleksi kolektif tentang tantangan dan solusi pendidikan di masa depan.
“Dies Natalis tahun ini tidak hanya menjadi perayaan, tapi juga momentum untuk menggagas arah baru pendidikan guru yang adaptif, kolaboratif, dan kontekstual dengan realitas digital,” ujar Ananda.
Webinar ini diikuti oleh peserta terdiri dari guru, mahasiswa, dan pegiat pendidikan Islam. Antusiasme peserta tampak dari sesi diskusi yang berlangsung dinamis, dengan berbagai pertanyaan reflektif mengenai strategi implementasi pembelajaran digital di madrasah, tantangan etika guru milenial, hingga praktik pengelolaan BOS yang inovatif.
Dengan berakhirnya acara ini, PGMI UIN Antasari menegaskan kembali komitmennya untuk mendorong kualitas pendidikan guru madrasah yang unggul secara akademik, tangguh secara digital, dan berakar kuat pada nilai-nilai etika keislaman. (PGMI)





